NAHIMUNKARNEWS.COM - Maraknya ancaman kekerasan sebagian kelompok masyarakat terhadap kaum minoritas akhir-akhir ini adalah karena pemahaman...
NAHIMUNKARNEWS.COM - Maraknya ancaman kekerasan sebagian kelompok masyarakat terhadap kaum minoritas akhir-akhir ini adalah karena pemahaman agama islam yang keliru, kata seorang tokoh masyarakat Buya Syafii Maarif.
“Teologinya adalah teologi kematian. Mengajarkan berani untuk mati karena tak berani untuk hidup,” kata Ahmad Syafii Maarif saat wawancara di Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.
Baca juga :
Buya Syafii Maarif : Ajaran Wahabi Hanya Manfaat untuk Amerika dan Israel, Video
Dia mencontohkan penyerangan kelompok Islam garis keras terhadap penganut Syiah di Kendari, Sulawesi Tenggara, Oktober tahun lalu, dan pembubaran ibadah umat Kristiani di Sasana Budaya Ganesha di Bandung, Jawa Barat, Desember 2016.
“Kita, umat Islam, seringkali berujung pada menyalahkan pihak lain. Tak mau belajar,” kata mantan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.
Selain itu, beberapa kasus kekerasan terhadap kelompok minoritas memang berulang kali terjadi di Indonesia sepanjang 2016.
Pada Januari 2016, misalnya, ribuan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) diusir dari pemukimannya di Mempawah Timur, Kalimantan Barat. Empat bulan berselang, masjid Ahmadiyah di Kendal, Jawa Tengah, dirusak sekelompok orang setelah sebelumnya 4 orang pengikut Ahmadiyah di Bantai .
“Yang ramai sekarang adalah gerakan putus asa, banyak yang bermental kalah sehingga seringkali kalap. Tak stabil dalam berpikir.” ujar Buya Syafii Maarif.(BB)